Ragam

Menyikapi rencana penutupan dan pembangunan Dermaga baru pelabuhan Fery Bajoe Kab.Bone

BONE,LinusTerkini.com-Pertemuan penting di Cafe Labuan Bajo, yang dihadiri oleh para pengurus ekspedisi pelabuhan Feri Bajoe Bone, Sulawesi Selatan (06/08/2024).

Pertemuan ini diadakan dengan tujuan untuk membahas wacana penutupan total pelabuhan Feri Bajoe. Seiring dengan rencana pembangunan dermaga baru yang memiliki kapasitas tonase lebih besar, yaitu dari 35 ton menjadi kurang lebih 60 ton.

Penutupan pelabuhan Feri Bajoe ini diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap berbagai profesi yang bergantung pada aktivitas di pelabuhan tersebut.

Hal-hal yang akan terdampak meliputi ekspedisi kendaraan dan barang, tukang ojek, pedagang asongan, serta sopir dengan trayek pelabuhan Bajoe ke berbagai tujuan. Totalnya, sekitar 400 lebih orang akan merasakan dampak dari penutupan ini.

Keinginan utama dari para pelaku profesi di pelabuhan tersebut adalah agar pelabuhan tidak ditutup total, sehingga aktivitas ekonomi di masyarakat Bajoe tetap berjalan.

Salah satu solusi yang diusulkan adalah agar pelabuhan lama tetap difungsikan sementara selama proses pembangunan dermaga baru berlangsung. Usulan ini disampaikan oleh H. Elli, salah satu pelaksana ekspedisi kendaraan dan barang di Bajoe. Menurutnya, dengan tetap beroperasinya pelabuhan lama, maka kegiatan ekonomi di sekitar pelabuhan dapat terus berjalan tanpa gangguan yang berarti, sehingga masyarakat tidak kehilangan mata pencaharian mereka.

Baca Juga:  KPK Rekomendasikan Penyelamatan 7 Aset Negara di Makassar

Pertemuan ini merupakan bentuk solidaritas dan upaya bersama dari berbagai profesi yang ada di pelabuhan Bajoe untuk mencari solusi terbaik agar tidak terjadi kerugian besar bagi masyarakat yang bergantung pada pelabuhan tersebut.

Berdasarkan penyampaian kepada awak media ini LinusTerkini.com dengan GENERAL MANAGER (GM) pagi di kantor Pelabuhan ASDP Bajoe.
Bahwa Sebenarnya, rencana penggantian dermaga dengan kapasitas tonase yang lebih besar belum final tetapi sudah direncanakan. Wacana ini telah disampaikan kepada masyarakat dan stakeholder terkait pada bulan Maret 2024 mengenai pergantian dermaga tersebut.

Dampak dari pergantian dermaga ini dapat menambah kapasitas yang otomatis akan meningkatkan pendapatan usaha masyarakat, sehingga tidak seharusnya dilihat hanya dalam jangka pendek.
Pengerjaan pergantian dermaga ini diperkirakan akan dimulai pada bulan Januari 2025 karena proses lelang di kantor pusat ASDP di Jakarta belum dimulai. Saat ini, tahapannya masih dalam tahap sosialisasi.

Tentang kemungkinan penutupan total pelabuhan, hal ini bisa saja terjadi. Berdasarkan pengalaman di beberapa pelabuhan lain di Indonesia dan menurut Konsultan pengerjaan bahwa penutupan sementara selama rentang waktu pengerjaan 14 hingga 20 hari dapat terjadi, tergantung faktor eksternal seperti cuaca dan lainnya.

Baca Juga:  PEMBANGUNAN 3 SMK DI BONE TERBENGKALAI, TERNYATA INI SALAH SATU PENYEBABNYA

Pendekatan ini diambil untuk memastikan keselamatan dan efisiensi dalam proses pembangunan dermaga baru, meskipun dampaknya terhadap aktivitas ekonomi masyarakat sekitar tetap menjadi perhatian utama dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek ini.

Adapun tanggapan beliau kalau pelabuhan yg lama di fungsikan kembali selama proses pergantian MB ini hal itu sangat tidak layak sekali karna kapasitas hanya 10 ton saja tentu hal itu sangat beresiko sekali untuk keselamatan.

Kalaupun ingin dibenahi dulu sama hal buat dermaga baru lagi. Untuk itu meminta kepada semua pihak untuk tidak melihat jangka pendek yg hanya 14 SD 20 hari tapi lihatlah jangka panjang yang otomatis menambah pendapatan semua yg ada di pelabuhan bajoe.

Menegaskan kembali bahwa semua pihak harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan tersebut dan bekerja sama agar proses pembangunan dapat berjalan lancar serta memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat kedepannya. Ujar Beliau.

 

Laporan: Hasjant H.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top