BONE,LinusTerkini.com-PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Pelabuhan Bajoe menggelar rapat koordinasi bersama instansi pemerintah, swasta, yang terkait serta perwakilan pelaku pelaku usaha di Pelabuhan Bajoe. (9/9/2024).
Rapat ini membahas rencana pelaksanaan rehabilitasi MB (Movable brigde) yang direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Januari atau Februari 2025.
Dalam pertemuan tersebut, General Manager ASDP Bajoe, Bapak Mario Sardadi, mengajak seluruh pihak untuk duduk bersama mencari solusi agar dampak penutupan sementara selama rehabilitasi tidak terlalu merugikan para pelaku usaha di Pelabuhan Bajoe.
Salah satu keputusan penting dari rapat ini adalah menyepakati penggunaan Dermaga Plengsengan Bajoe sebagai dermaga pengganti selama penutupan MB.
Namun, hal ini disertai dengan beberapa catatan penting:
1. Keselamatan diutamakan: Maksimal muatan di Dermaga Plengsengan dibatasi hingga 8 ton untuk menjamin keselamatan operasional.
2. Identifikasi kapal: Hanya kapal-kapal tertentu yang bisa menggunakan Dermaga Plengsengan, mengingat kondisi perairan yang dangkal dan keterbatasan manuver kapal.
3. Pelaporan dari perusahaan pelayaran: Setiap perusahaan pelayaran diminta segera melaporkan kapal yang dapat beroperasi di dermaga pengganti ini.
4. Pengalihan rute: Kapal yang tidak bisa bersandar di Dermaga Plengsengan akan dialihkan ke rute sementara melalui Siwa-Kolaka, yang akan dikoordinasikan lebih lanjut oleh BPTD Sulawesi Selatan.
Rapat ini akan segera dilaporkan kepada manajemen Kantor Pusat PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk tindak lanjut lebih lanjut.
Dengan adanya koordinasi ini, diharapkan proses rehabilitasi MB di Pelabuhan Bajoe dapat berjalan lancar tanpa mengganggu kegiatan ekonomi secara signifikan.
Laporan: Hasjant H.
