BONE, LinusTerkini.com-Suasana halaman Kantor Bupati Bone, Sulawesi Selatan, memanas pada Kamis (14/8/2025) siang. Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bone, bahkan turut diikuti masyarakat dari berbagai kecamatan, menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), mendesak evaluasi keberadaan retail modern, serta menuntut kejelasan penanganan kasus Bola Soba yang hingga kini dinilai mandek.
Sejak pukul 14.00 WITA, massa mulai berkumpul di sekitar Epicentrum Bone lalu bergerak menuju Kantor Bupati. Sepanjang perjalanan, mereka membawa spanduk, poster, dan pengeras suara. Aksi ini sempat memanas ketika massa membakar ban bekas di depan gerbang kantor Pemda Bone sebagai simbol kekecewaan terhadap kebijakan yang dinilai tidak pro rakyat.
“Kami menolak tegas kenaikan PBB-P2 yang memberatkan masyarakat kecil. Kami juga mendesak pemerintah daerah untuk menertibkan retail modern yang mematikan usaha kecil di Bone, dan segera memberi kejelasan atas kasus Bola Soba yang sudah lama mengambang,” tegas salah satu orator aksi dari atas mobil komando.
Petugas Satpol PP bersama aparat kepolisian dari Polres Bone berjaga ketat di pelataran kantor bupati. Upaya massa untuk masuk ke dalam Kantor Pemda Bone berhasil dihalau petugas, sehingga aksi berlangsung di halaman kantor. Meski terjadi dorong-dorongan, situasi tetap terkendali dan tidak terjadi bentrokan serius.
Beberapa warga yang ikut aksi mengaku datang bukan hanya karena isu pajak, tapi juga rasa solidaritas terhadap permasalahan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. “Ini soal keadilan untuk rakyat Bone. Kami hanya ingin suara kami didengar,” ujar Rahmat, salah satu warga Kecamatan Barebbo.
Aksi ini berakhir sekitar pukul 21.00 WITA setelah perwakilan massa menyerahkan surat tuntutan resmi kepada pihak pemerintah daerah. Namun, mereka berjanji akan kembali turun ke jalan jika tuntutan tak segera ditindaklanjuti.
Kasus Bola Soba yang menjadi salah satu tuntutan, diketahui merupakan persoalan yang sejak lama menjadi sorotan masyarakat Bone. Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemda Bone belum memberikan keterangan resmi terkait kelanjutan kasus tersebut maupun sikap atas tuntutan lainnya.
Laporan : Hasjant H









